Prabowo Guncang Ankara: Disambut Standing Ovation di Parlemen Turki

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mencetak sejarah baru saat menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan para pimpinan dan anggota Majelis Agung Nasional Turki (TBMM) di Ankara, Kamis. Dalam kunjungan luar negeri perdananya sebagai kepala negara, Prabowo menuai sambutan luar biasa berupa tepuk tangan sebanyak 17 kali dan standing ovation dari seluruh anggota parlemen. Dalam pidato berdurasi sekitar 15 menit itu, Prabowo menyoroti eratnya hubungan historis antara Indonesia dan Turki, yang telah terjalin sejak era Kesultanan Ottoman. Ia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap Mustafa Kemal Atatürk dan Mehmed Sang Penakluk, yang ia anggap sebagai pemimpin besar yang membangun peradaban. Prabowo menyatakan kedatangannya bukan semata sebagai presiden, tetapi juga sebagai sahabat dan saudara bagi rakyat Turki. Ia menegaskan keinginannya untuk mempererat kerja sama bilateral, khususnya dalam bidang teknologi, industri, pendidikan, pertahanan, dan budaya. Presiden juga menyuarakan solidaritas kuat Indonesia terhadap Palestina dan menyatakan dukungan penuh terhadap seruan gencatan senjata serta solusi adil bagi rakyat Gaza. Menjelang akhir pidato, Prabowo menekankan visi besarnya untuk membangun Indonesia yang bersih dari korupsi dan penuh kesejahteraan. Ia mengajak Turki untuk bersama-sama memperjuangkan masa depan yang lebih adil dan damai bagi umat manusia. Sambutan hangat dari parlemen Turki mengiringi akhir pidato tersebut, sebelum Prabowo melanjutkan kunjungan kenegaraannya untuk bertemu Presiden Recep Tayyip Erdoğan di Istana Kepresidenan Turki.